Selasa, 27 November 2012

Mitigasi Tsunami

Mitigasi Tsunami
Mitigasi meliputi segala tindakan yang mencegah bahaya, mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya, dan mengurangi daya rusak suatu bahaya yang tidak dapat dihindarkan. Mitigasi adalah dasar managemen situasi darurat. Mitigasi dapat didefinisikan sebagai “aksi yang mengurangi atau menghilangkan resiko jangka panjang bahaya bencana alam dan akibatnya terhadap manusia dan harta-benda” (FEMA, 2000). Mitigasi adalah usaha yang dilakukan oleh segala pihak terkait pada tingkat negara, masyarakat dan individu.
Untuk mitigasi bahaya tsunami atau untuk bencana alam lainnya, sangat diperlukan ketepatan dalam menilai kondisi alam yang terancam, merancang dan menerapkan teknik peringatan bahaya, dan mempersiapkan daerah yang terancam untuk mengurangi dampak negatif dari bahaya tersebut. Ketiga langkah penting tersebut: 1) penilaian bahaya (hazard assessment), 2) peringatan (warning), dan 3) persiapan (preparedness) adalah unsur utama model mitigasi. Unsur kunci lainnya yang tidak terlibat langsung dalam mitigasi tetapi sangat mendukung adalah penelitian yang terkait (tsunami-related research).
Langkah-langkah mitigasinya:
1)  Menerbitkan peta wilayah rawan bencana
2) Memasang rambu-rambu peringatan bahaya dan larangandi wilayah rawan bencana
3) Mengembangkan sumber daya manusia satuan pelaksana
4) Mengadakan pelatihan penanggulangan bencana kepada masyarakat di wilayah rawan bencana
5) Mengadaka penyuluhan atas upaya peningkatan kewaspadaan masyarakat di wilayah rawan bencana
6) Menyiapkan tempat penampungan sementara di jalur-jalur evakuasi jika terjadi bencana
7)  Memindahkan masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana ke tempat yang aman
8) Membuat banguna untuk mengurangi dampak bencana
9) Membentuk pos-pos siaga bencana
Penerapan teknologi informasi terhadap tanda-tanda bencana alam
1.  Radio komunikasi
Radio komunikasi adalah pilihan mutlak untuk komunikasi di tingkat lokal,terutama bagi satuan tugas pelaksana penaggulangn bencana alam dan penangana pengungsi. Alat ini minimal telah tersebar di seluruh wilayah rawan bencana.
2. Telepon
Melalui telepon , semua pihak dapat berbagi informasi dan komunikasi dengan mudah karena hampir semua masyarakat mempunyai telepon
3. Pengeras suara
Pengeras suara merupakan pilihan untuk mengkomunikasikan kondisi kerawanan bencana alam dalamcakupan wilayah yang sangat terbatas
4. Kentongan
Kentongan adalah alat komunikasi tradisional yang cukup akrab dengan kehidupan masyarakat di berbagai pelosok dikawasa di indonesia. Isi pesan yang disampaikan melalui tanda kentongan hendaknya singkat dan bermakna. Seperti bunyi kentongan yang berbeda memiliki arti yang berbeda juga.
Menghindari Dampak Tsunami
a.  Sebelum terjadinya tsunami
Ø  Mengenali apa yang disebut tsunami
Ø  Memastikan struktur dan letak rumah
Ø  Jika tinggal atau berada di pantai, segera menjauhi pantai
Ø  Jika terjadi getaran atau gempa bumi, segera menjauhi pantai
Ø  Selalu sedia alat komunikasi

b.  Saat terjadi tsunami
Ø  Bila berada di dalam ruangan, segera keluar untuk menyelamatkan diri
Ø  Berlari menjauhi pantai
Ø  Berlari ke tempat yang aman atau tempat lebih tinggi
c.  Sesudah terjadi tsunami
Ø  Periksa jika ada keluarga yang hilang ataupun yang terluka
Ø  Minta pertolongan jika ada keluarga yang yang hilang atau terluka
Ø  Jangan berjalan di sekitar daerah tsunami atau pantai, karena kemungkinan terjadi bahaya susulan

2 komentar:

  1. Mens Titanium Wedding Rings: Home - ITUNIAN ARTIST
    The Mens Titanium Wedding Rings feature our finest quality jewellery, titanium eyeglass frames wedding rings and mens titanium necklace accessories. They titanium road bike feature titanium hammers the finest titanium touring quality crystal

    BalasHapus

 

Blogger news

Blogroll

About